Selasa, 13 Mei 2014

TAFSIR PENGGUANAAN KATA AKU dan KAMI DALAM MENYEBUT ALLAH SWT DALAM AL-QURAN



TUGAS INDIVIDU SEMANTIK

MATERI                      : ANALISIS PENGGANTIAN KATA ALLAH SWT DENGAN KATA AKU DAN KAMI
OLEH                         : AGUS SETIAWAN
NPM                           : 116210236

Al-quran adalah sebuah petunjuk suci yang diturunkan kepada nabi besar Muhammad SAW, penggunaan kata ganti Allah SWT dengan kata-kata AKU dan KAMI dalam arti-arti ayat-ayat di dalam al-Quran telah menarik penulis untuk menganalisis mengapakah tuhan yang Esa tersebut diganti oleh kata AKU dan KAMI, berikut penulis mencoba menguraikanya :
Maka Kata “KAMI” yang digunakan dalam Al-Qur’an ketika Tuhan berbicara,(yang dalam bahasa Arab adalah “NAHNU” juga “INNA” atau kata kerja yang diakhiri dengan huruf “NAA”). Adalah merupakan sebuah kalimat Keagungan yang tetap bermakna,“AKU” Tuhan Yang Tunggal dan Maha Perkasa.
Juga Allah Swt,menggunakan kata “AKU”, “ALLAH”, “DIA”, didalam Al Qur’an.
(dalam bahasa Arab adalah “ANA” juga “INNI” atau kata kerja yang diakhiri dengan huruf “TU”, atau juga langsung dengan lafadz “Allah” sendiri, begitu pula dengan kata “Dia” / “Huwa”). Maka tata bahasa seperti ini tidak ada dalam tata bahasa bangsa lain termasuk dalam tata bahasa Indonesia.

PENGGUNAAN KALIMAT “AKU” :
Kalimat “AKU” dalam Ayat Al-Qur’an di pergunakan manakala terjadi aktifitas Tuhan yang langsung ditangani sendiri,tidak mendapat campur tangan dari unsur lain atau dalam hal ini tidak ada libatan proses dengan para Malaikat,atau mekanisme alam.
Maka ketika Tuhan mengadakan SUATU PENCIPTAAN YANG TIDAK MELIBATKAN MAKHLUK MANAPUN, ALLAH SWT akan menggunakan kata “ANA” / “INNI” (AKU) atau juga “HUWA” (DIA) bisa juga lafadz “ALLAH” sendiri. Yang demikian maknanya adalah menunjukkan kekuatan-Nya yang Maha Dahsyat. tidak ada makhluq lainpun yang dapat menyamai Keagungan dan Kekuatan Penciptaan-Nya Yang Luar Biasa.
Contoh :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS.Adz Dzaariyaat : 56)
Dalam analisis makna di atas  sebetulnya menekankan bahwa ALLAH SWT menunjukkan kata “INNI” (AKU) disamping “NAHNU” (KAMI) didalam Al-Qur’an adalah merupakan bentuk “LITTA’DZHIIM” (menunjukkan Keagungan dan Kebesaran seorang diri/Tunggal tanpa melibatkan unsur lain ketika dalam proses).
Maka kesimpulan dari analisis penulis dari penggantian kata Allah SWT dengan kata AKU dan KAMI adalah penegasan bahwa segala proses, segala penciptaan, segala isi dan kehidupan ini adalah mutlak keesaan, keagunggan Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar