TUGAS
HASIL DISKUSI
OLEH : AGUS SETIAWAN
NPM : 116210236
1. Apakah
sinonim antara dua kata yang berbeda selamanya memiliki arti yang sama?
Jawab:
ya, karena sinonim merupakan suatu kata yang memiliki bentuk berbeda, tetapi
maknanya/pengertiannya sama atau mirip. Contohnya: buruk-jelek dan
senang-bahagia.
2. Jelaskan
letak antonim pada tuturan bahasa seperti tataran morfem, kata, frasa, dan
kalimat?
Jawab:
pada tataran morfem (terikat) barangkali tidak ada, pada kata: , sedih-senang,
pada frasa: pengemis itu-dermawan itu.
3. Mengapa
penggunaan oposisi lebih tepat pada penggunaan istilah antonim?
Jawab:
karena oposisi, yaitu perlawanan kata yang merupakan pasangan atau kembaran
yang mencakup dua anggota. Contohnya: kaya-miskin dan cantik-buruk.
4. Jelaskan
secara singkat oposisi hubungan, oposisi hierarki, dan oposisi majemuk!
Jawab:
oposisi majemuk adalah oposisi yang mencakup suatu perangkat yang terdiri dari
dua kata, oposisi hubungan adalah oposisi antara dua kata yang mengandung
hubungan kebalikan. Contohnya: suami-istri. Sedangkan oposisi hirarki adalah
oposisi yang terjadi karena setiap istilah menduduki derajat yang berlainan.
Contohnya: meter-kilometer.
5. Jelaskan
maksud dari konsep hiponimi dan hipernimi mudah diterapkan pada kata benda,
tetapi sukar diterapkan pada kata kerja dan kata sifat?
Jawab:
hiponim adalah makna khusus, sedangkan hipernimi adalah makna umum. Yang
memiliki makna khusus dan makna umum hanya pada kata benda, sementara kata
kerja dan kata sifat sukar untuk ditentukan kata umum dan kata khususnya.
Contohnya: hiponimi: jenis-jenis bunga, seperti bunga mawar, bunga melati dsb,
sedangkan hiperniminya adalah bunga.
6. Jelaskan
bagaimana membedakan bentuk-bentuk polisemi dengan homonimi?
Jawab:
homonim buanlah sebuah kata, melainkan dua buah kata/lebih ynag kebetulan
bentuknya sama. Homonimi tidak berasal dari sebuah kata, maka maknanya juga
berbeda. Polisemi adalah sebuah kata yang memiliki makna lebi dari satu.
Masalah dari polisemi adalah berkenaan dengan cara kita bisa membedakan
bentuk-bentuknya.
7. Mengapa
perbedaan ambiguitas berasal dari gramatikal yang lebih besar?
Jawab:
frase atau kalimat terjadi sebagai akibat penafsiran struktur kata yang
berbeda. Penafsiran ganda gramatikal itu dibantu oleh intonasi.
8. Jelaskan
redudansi dalam bentuk kalimat dan apasaja yang digunakan?
Jawaban:
redudansi diartikan dengan kata yang berlebih-lebihan atau kata yang tidak
diperlukan. Redudansi dari segi semantik jika dilihat dari segi bentuk berbeda,
maka maknanya juga akan berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar