Selasa, 13 Mei 2014

DISKUSI SEMANTIK



TUGAS
HASIL DISKUSI
OLEH : AGUS SETIAWAN
NPM   : 116210236

1.      Apakah sinonim antara dua kata yang berbeda selamanya memiliki arti yang sama?
Jawab: ya, karena sinonim merupakan suatu kata yang memiliki bentuk berbeda, tetapi maknanya/pengertiannya sama atau mirip. Contohnya: buruk-jelek dan senang-bahagia.
2.      Jelaskan letak antonim pada tuturan bahasa seperti tataran morfem, kata, frasa, dan kalimat?
Jawab: pada tataran morfem (terikat) barangkali tidak ada, pada kata: , sedih-senang, pada frasa: pengemis itu-dermawan itu.
3.      Mengapa penggunaan oposisi lebih tepat pada penggunaan istilah antonim?
Jawab: karena oposisi, yaitu perlawanan kata yang merupakan pasangan atau kembaran yang mencakup dua anggota. Contohnya: kaya-miskin dan cantik-buruk.
4.      Jelaskan secara singkat oposisi hubungan, oposisi hierarki, dan oposisi majemuk!
Jawab: oposisi majemuk adalah oposisi yang mencakup suatu perangkat yang terdiri dari dua kata, oposisi hubungan adalah oposisi antara dua kata yang mengandung hubungan kebalikan. Contohnya: suami-istri. Sedangkan oposisi hirarki adalah oposisi yang terjadi karena setiap istilah menduduki derajat yang berlainan. Contohnya: meter-kilometer.


5.      Jelaskan maksud dari konsep hiponimi dan hipernimi mudah diterapkan pada kata benda, tetapi sukar diterapkan pada kata kerja dan kata sifat?
Jawab: hiponim adalah makna khusus, sedangkan hipernimi adalah makna umum. Yang memiliki makna khusus dan makna umum hanya pada kata benda, sementara kata kerja dan kata sifat sukar untuk ditentukan kata umum dan kata khususnya. Contohnya: hiponimi: jenis-jenis bunga, seperti bunga mawar, bunga melati dsb, sedangkan hiperniminya adalah bunga.
6.      Jelaskan bagaimana membedakan bentuk-bentuk polisemi dengan homonimi?
Jawab: homonim buanlah sebuah kata, melainkan dua buah kata/lebih ynag kebetulan bentuknya sama. Homonimi tidak berasal dari sebuah kata, maka maknanya juga berbeda. Polisemi adalah sebuah kata yang memiliki makna lebi dari satu. Masalah dari polisemi adalah berkenaan dengan cara kita bisa membedakan bentuk-bentuknya.
7.      Mengapa perbedaan ambiguitas berasal dari gramatikal yang lebih besar?
Jawab: frase atau kalimat terjadi sebagai akibat penafsiran struktur kata yang berbeda. Penafsiran ganda gramatikal itu dibantu oleh intonasi.
8.      Jelaskan redudansi dalam bentuk kalimat dan apasaja yang digunakan?
Jawaban: redudansi diartikan dengan kata yang berlebih-lebihan atau kata yang tidak diperlukan. Redudansi dari segi semantik jika dilihat dari segi bentuk berbeda, maka maknanya juga akan berbeda.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar